Latar Cerita dalam Film Santet Segoro Pitu: Teror Mistis

Latar Cerita dalam Film

Latar Cerita dalam Film Santet Segoro Pitu: Teror Mistis, Industri perfilman horor Indonesia terus berkembang dengan menghadirkan cerita-cerita yang mengangkat mitos lokal dan kisah mistis dari berbagai penjuru nusantara. Salah satu film terbaru yang mencuri perhatian adalah Santet Segoro Pitu, sebuah film horor yang tak hanya menakutkan secara visual, tetapi juga menyuguhkan kedalaman naratif yang berpijak pada legenda mistis khas Indonesia, khususnya dari kawasan pesisir selatan Pulau Jawa.

Dirilis pada tahun 2024, Santet Segoro Pitu berhasil mengguncang layar lebar dengan atmosfer kegelapan yang kental dan cerita yang terinspirasi dari praktik ilmu hitam dan kekuatan gaib laut selatan. Film ini tidak hanya menyajikan jumpscare biasa, melainkan menggabungkan elemen horor psikologis, sejarah lokal, serta misteri keluarga yang rumit. Latar cerita yang kuat menjadi kekuatan utama film ini, membuatnya berbeda dari film horor pada umumnya.

Arti Segoro Pitu dan Praktik Santet

Judul film Santet Segoro Pitu memiliki makna mendalam. Dalam bahasa Jawa, “Segoro Pitu” berarti “Tujuh Laut” atau bisa juga merujuk pada wilayah-wilayah laut yang disucikan atau dikeramatkan. Banyak masyarakat di Jawa yang percaya bahwa pesisir selatan pulau ini dihuni oleh kekuatan gaib yang kuat, salah satunya adalah legenda tentang Nyai Roro Kidul, sang Ratu Pantai Selatan.

Sementara itu, “santet” adalah ilmu hitam yang digunakan untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh, sering kali menggunakan media boneka, pakaian, rambut, atau foto korban. Dalam film ini, santet bukan sekadar unsur hiburan, tapi menjadi inti cerita, yang berkelindan dengan sejarah, trauma, dan balas dendam.

Sinopsis Singkat

Cerita dimulai dengan kedatangan seorang wanita muda bernama Anjani, seorang mahasiswa antropologi dari Jakarta, yang melakukan penelitian tentang mitos santet di daerah pesisir selatan Jawa Timur. Ia tertarik untuk mengungkap asal-usul ritual santet Segoro Pitu yang menurut kabar telah memakan banyak korban, tetapi selalu ditutup-tutupi oleh warga lokal.

Anjani datang ke sebuah desa terpencil bernama Watu Lumbung, yang dikenal memiliki tradisi misterius dan adat yang sangat ketat terhadap orang luar. Ia tinggal bersama keluarga angkat yang bersedia menampungnya, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah keturunan pelaku santet yang pernah dikucilkan oleh warga desa.

Seiring waktu, Anjani mulai mengalami kejadian-kejadian aneh: suara gaib di malam hari, mimpi buruk tentang laut yang merah darah, hingga penampakan sosok perempuan bergaun hijau yang selalu muncul di dekat pantai. Dari sini, lapis demi lapis misteri mulai terbuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *