Rego Nyowo tercatat sebagai film horor thriller berdurasi 100 menit yang menampilkan suasana mencekam dari awal hingga akhir cerita.
Cerita bermula dari sepasang kakak beradik yang merantau ke Malang dan tinggal di rumah kosan murah dengan sejumlah penghuni lain, tanpa menyadari bahwa tempat itu menyimpan kengerian yang tidak kasatmata.
Sinopsis Film Rego Nyowo

Dikutip dari laman imdb.com, sinopsis film Rego Nyowo berpusat pada Lena dan Benhur yang menempati sebuah rumah kos milik pasangan suami istri misterius, Wiryo dan Astri.
Meski awalnya terlihat nyaman, suasana berubah ketika satu per satu penghuni mengalami kejadian ganjil mulai dari mimpi buruk, gangguan gaib, hingga kematian misterius.
Tanda-tanda tidak wajar muncul, seperti piring kotor yang dibiarkan menumpuk dalam kamar kosong, hingga kamar terkunci yang menyimpan banyak rahasia.
Cerita terus berkembang dengan atmosfer horor yang kuat. Lena mulai menyadari bahwa kosan tersebut mungkin meminta “harga nyawa” sebagai bayaran sewa.
Kejanggalan semakin memuncak ketika ritual aneh dilakukan pemilik kos saat makan bersama penghuni.
Bahkan, sosok pocong dan aura gaib di pekarangan belakang rumah memperkuat dugaan bahwa tempat itu dikutuk atau dipenuhi energi jahat.
Ketegangan mencapai puncak saat Lena dan penghuni lainnya berusaha mencari jalan keluar dari kosan terkutuk. Namun, tidak semua berhasil selamat, dan film menyajikan konflik batin serta rasa kehilangan akibat peristiwa tragis yang menimpa para karakter.
Alur cerita yang disusun dengan baik membuat penonton ikut merasakan teror mendalam.
Pesan Moral dalam Film

Selain menghadirkan sensasi kengerian, film Rego Nyowo juga berusaha menyampaikan pesan moral tentang pentingnya berhati-hati dalam memilih tempat tinggal dan memahami bahwa sesuatu yang terlalu murah bisa menyimpan konsekuensi besar.
Film ini juga mengajarkan nilai solidaritas, terutama di tengah kondisi sulit. Karakter Lena menunjukkan keberanian dan empati dalam membantu penghuni lain keluar dari ancaman.
Sinopsis film Rego Nyowo menyuguhkan narasi horor yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran sosial dan emosional.
Dari sinematografi gelap hingga pembangunan tensi cerita, film ini memperlihatkan bahwa teror tidak selalu berasal dari luar, tapi bisa muncul dari keputusan sederhana dalam hidup. (Phonna)
Leave a Reply