Latar Cerita dalam Film
Latar Cerita dalam Film Lisa Frankenstein: Cinta, Yang dirilis pada tahun 2024, adalah sebuah kisah romantis remaja bertema gotik-komedi yang menggabungkan elemen klasik horor dengan gaya unik tahun 1980-an. Disutradarai oleh Zelda Williams (putri mendiang Robin Williams) dan ditulis oleh Diablo Cody (penulis naskah pemenang Oscar untuk Juno), film ini memadukan kisah cinta yang tidak biasa dengan nuansa gelap, humor absurd, dan gaya retro yang khas.
Film ini bukan adaptasi langsung dari karya klasik Mary Shelley, Frankenstein, tetapi lebih merupakan reinterpretasi modern yang menyentuh sisi emosional dan eksentrik dari kisah kebangkitan makhluk mati—dengan twist remaja.
Setting dan Latar Waktu: Tahun 1989, Dunia yang Kontras
Latar cerita Lisa Frankenstein mengambil tempat pada tahun 1989, di sebuah kota pinggiran khas Amerika yang penuh dengan warna cerah, tren mode mencolok, dan dinamika sosial khas remaja. Tahun ini dipilih bukan hanya sebagai penghormatan pada era klasik film horor remaja, tetapi juga sebagai simbol benturan antara budaya populer yang riuh dengan suasana gotik yang kelam.
Latar ini menciptakan kontras menarik: di satu sisi dunia ceria remaja dengan prom night, locker di sekolah, dan pesta dansa; di sisi lain, dunia gelap berisi pemakaman, laboratorium misterius, dan kisah tentang membangkitkan orang mati. Dunia Lisa berada di tengah-tengah keduanya, menjadikan latar waktu ini elemen penting untuk membangun suasana campy dan unik dari film tersebut.
Lisa Swallows: Tokoh Utama yang Terluka
Lisa, diperankan oleh Kathryn Newton, adalah remaja yang sedang berduka dan berusaha mencari tempatnya di dunia. Sejak kematian ibunya, Lisa menjadi lebih tertutup, merasa terasing dari keluarganya—terutama dari ibu tiri dan saudara tirinya yang lebih populer. Dia lebih suka menghabiskan waktunya di pemakaman daripada di pesta sekolah, dan lebih tertarik pada hal-hal gelap daripada dunia glamor remaja lain.
Latar Cerita Lisa Franskenstein adalah cerminan dari banyak remaja yang merasa tidak cocok di lingkungan sosialnya, tetapi dengan bumbu gotik yang membuatnya unik. Kepribadiannya yang pendiam, sedikit aneh, dan penuh fantasi menciptakan jembatan antara dunia nyata dan dunia supranatural dalam film ini.
Leave a Reply