Latar Cerita Dalam Film Pedro Páramo: Sebuah Dunia

Latar Cerita Dalam Film

Latar Cerita Dalam Film Pedro Páramo: Sebuah Dunia, Film Pedro Páramo merupakan adaptasi sinematik dari novel legendaris berjudul sama karya penulis Meksiko, Juan Rulfo, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1955. Cerita dalam film ini membawa penonton ke dalam suasana yang misterius, penuh simbolisme, dan menyentuh ranah eksistensial. Melalui karakter-karakter yang seperti hantu dan latar tempat yang nyaris tak bergerak oleh waktu, film ini menggambarkan penderitaan manusia, kekuasaan mutlak, dan kehilangan harapan di tengah reruntuhan sosial dan spiritual.

Konteks dan Latar Tempat: Comala, Kota Hantu yang Hidup

Cerita berlatar di sebuah desa bernama Comala, sebuah tempat sunyi dan penuh keanehan di mana waktu seolah berhenti. Dari awal, desa ini digambarkan sebagai tempat yang telah mati, namun tetap bergema oleh suara-suara dari masa lalu. Penduduknya seperti arwah gentayangan yang terjebak dalam kenangan, penyesalan, dan dosa masa lalu.

Comala bukan hanya sekadar lokasi fisik, tetapi juga representasi metaforis dari neraka, limbo, atau dunia antara hidup dan mati. Segalanya terasa muram, sepi, dan beku. Pemandangan kering dan panas, rumah-rumah yang kosong, dan jalan-jalan yang tak lagi dilalui manusia, membuat Comala menjadi tokoh itu sendiri dalam narasi—penuh luka, ingatan, dan keputusasaan.

Tokoh Utama: Juan Preciado dan Perjalanannya

Cerita dimulai dari sudut pandang Juan Preciado, seorang pemuda yang melakukan perjalanan ke Comala untuk memenuhi janji terakhir kepada ibunya, Dolores Preciado, yang telah meninggal. Sebelum wafat, sang ibu meminta Juan untuk mencari ayahnya, Pedro Páramo, yang telah lama meninggalkan mereka.

Dengan harapan bertemu sang ayah, Juan justru menemukan Comala sebagai tempat yang tidak seperti yang ia bayangkan—bukan kota yang hidup, melainkan penuh dengan bisikan hantu dan cerita-cerita menyedihkan dari masa lalu. Saat Juan menjelajahi desa itu, ia menyadari bahwa orang-orang yang ia temui bukanlah orang hidup, melainkan roh-roh yang masih “berbicara” karena mereka belum melepaskan ikatan dengan kehidupan.

Sosok Pedro Páramo: Simbol Kekuasaan Mutlak dan Kehancuran

Pedro Páramo adalah tokoh sentral yang menjadi fokus cerita, meskipun ia jarang muncul secara langsung. Ia adalah tuan tanah yang menguasai seluruh Comala, digambarkan sebagai sosok yang kuat, karismatik, sekaligus kejam. Pedro adalah personifikasi dari kekuasaan feodal, dan dalam banyak tafsir, ia juga melambangkan dosa kolektif dan korupsi moral yang menggerogoti masyarakat.

Kekuasaan absolut yang dimiliki Pedro membuatnya bisa melakukan apa pun: dari mengambil istri orang, membunuh saingan, hingga menindas warga desa demi ambisinya. Namun, meski begitu kuat, Pedro pun tak luput dari tragedi. Ia hidup dalam penderitaan setelah kehilangan cinta sejatinya, Susana San Juan. Kesedihannya yang tak terobati membuat Comala makin terjerumus dalam kegelapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *